Friday, February 11, 2011

Dicolong vs Sedekah

Asisten : "Ibu sudah ambil sepatu ya ?"
Ibu : "Sepatu apa ? Enggak ."
Asisten tampak kebingungan.
Ibu : "Emang sepatu apaan ?"
Asisten : "Saya cuci sepatu ibu sama aliyah, saya jemur diayunan, tapi sekarang kok tinggal sepatu aliyah... ?"
Ibu gantian tampak bingung sambil melihat ke ayunan.
Ibu : "Sepatu yang mana siy ?"
Asisten : "Yang putih bu, yang sering ibu pake..." sambil menunduk menanti reaksi si ibu.
Ibu terdiam, lalu : " Ya sudahlah...sepatu murah ini kok..."
Asisten membantin, 'alhamdulillah, matek aku kalo sepatu mahal.' ;p

Percakapan diatas adalah percakapan ku dengan asisten ku.
Kemarin sepatu yang paling sering kupake hilang. Sering karena memang cuma itu satu-satunya sepatuku yang berwarna putih, netral, bisa dipakai segala kesempatan. Model nya sepeti sepatu crocs yang muahhal itu, alhamdulillah sepatu ku itu merek nya croos, seharga 30 ribu, jadi tidak ada kerugian yang begitu besar dan amukan dahsyat karena sepatu andalan hilang. Sempat terpikir, gimana kalo sepatu yang dicolong itu sepatu merk crocs yang (sekali lagi) muahhal ityu (mendekat ke unreasonable price) ? Belum bisa membayangkan, karena emang sulit, secara aku emang ga suka membeli barang-barang mahal seperti itu, walaupun dengan alasan kalo mahal lebih tahan loh. Nop, aku sangat reasonable terhadap pengeluaran uang disamping emang pas-pasan ;p

Well, sekarang aku berfikir, jangan-jangan yang nyolong itu ngirain itu sepatu crocs yang mahal itu....walah..jadi sedih ngeliat si X kecewa. Rumah ku dalam lingkungan cluster dimana rumahnya tidak berpagar, pemulung bebas memungut benda-benda yang mereka cari dalam tong sampah, kalo memikirkan tukang sampah yang ngambil itu sudah tak mungkin, secara aku kenal dengan orangnya, dan kalo emang dia butuh, kenapa ga minta aja ?

Hey, bicara soal minta, kira-kira aku mau ga ya ngasiin tu sepatu kalo yang nyolong meminta langsung ? masih memikirkan, mungkin aku mau memberikannya setelah melakukan interview panjang kali lebar kali tinggi, padahal mungkin si X dalam kondisi emenjensi...mungkin istri nya hamil pengen gigit-gigit sepatu crocs (sayangnya dia harus gigit sepatu croos)...atau mungkin anaknya butuh sekali sepatu putih bersih merk crocs karena anaknya sering dihina sebagai anak orang ga punya karena ga punya sepatu crocs . Bisa jadi juga ini adalah jeritan hati sepatu-sepatuku yang lain yang merasa tak berguna, karena dibeli tapi jarang dipakai (halaaaah...lebay).


Khayalan ku ga berlebihan kok ;p paling gampang tu sepatu dikiloin untuk didaur ulang atau diloakin. Sedihnya, ternyata masih banyak orang disekitarku yang masih begitu kesulitan untuk sekedar membeli sepatu murah. Padahal kalo memang mau mereka tinggal minta, toh nanti aku tinggal beli lagi di plaza deket rumah, atau si X berfikir bahwa aku seperti orang yang pernah dikenalnya yang begitu kikir walau hanya untuk sekedar berbagi sepasang sepatu murah. T_T

Akhirnya aku 'mengikhlaskan sepatu itu diambil oleh si X.' Semoga sangat berguna. Dan kuanggap sebagai kafarat atas dosa ketidakpedulianku terhadap lingkungan dan kurang sedekah.



"Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.” (Q.s. Adz Dzaariyaat : 19)

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan sebelum kamu menafkahkan sebagian dari harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya." (Q.s. Ali Imran: 92)

"Katakanlah, 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.' Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (Q.s. Saba': 39)

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (Q.s. al-Baqarah: 267)

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allahlah yang memberi petunjuk siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, maka pahalanya itu untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya." (Q.s. al-Baqarah: 272)

"Katakanlah, 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.' Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya, dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (Q.s. Saba': 39)

"Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui." (Q.s. al-Baqarah: 261)

"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat." (Q.s. al-Baqarah: 265)

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa." (Q.s. al-Baqarah: 276)

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Photobucket - Video and Image Hosting

our second Life
Daisypath Ticker

Daisypath Wedding PicDaisypath Wedding Ticker